Konservasi Tanah dan Air

PENDAHULUAN

Sebelum masuk pada materi konservasi air dan tanah. kita perlu mengetahui arti kata konservasi terlebih dahulu. Konservasi adalah pengawetan. Pengawetan yang bagaimana? pengawetan di bab ini maksudnya tidak rusak atau kehilangan fungsi dengan tindakan yang benar dan dengan harus mengenal objek yang benar juga.
Hal ini juga kita ketahui ketika kita harus merawat motor / kendaraan kita maka kita harus mengenal motor kita dengan benar, yaitu dengan mengisi bahan bakar dengan bensin jika kendaraan kita menggunakan bahan bakar bensin.
Begitu pula dengan tanah. Cara kita mengawetkan tanah, maka kita harus mengenal tanah terlebih dahulu barulah kita melakukan tindakan pengawetan dengan benar.

Apakah perbedaan pedologi dan edafologi?

Pedologi : mempelajari tanah sebagaimana merupakan hasil campuran batuan induk.

misalnya mempelajari klasifikasi tanah.

Fungsi tanah di pedologi terbagi menjadi lima dengan rumus : S = f ( bi, i, t, o, w )

bi : bahan induk

i : iklim

t : topografi atau relief

o : organisme

w : waktu

Edafologi : Mempelajari tanah sebagai hakikat tanaman. Artinya mempelajari tanah yang ada hubungannya atau berkaitan dengan tanaman.

Fungsi tanah :

1. Menyediakan unsur hara
2. Tempat perkembangan akar
3. Sebagai media atau wadah air

Tanah merupakan suaru SISTEM : Gabungan dari beberapa komponen dan antar komponen yang saling berpengaruh, dan jika salah satu komponen hilang maka akan merubah seluruh fungsi komponen.

Komponen tanah terdiri dari  :

1. 3 sistem perubahan komposisi padat, cair dan gas
2. Sistem dispersi atau terpisahnya partikel tanag sebab di setiap butiran partikel tanah diselimuti oleh air. sebagai contohnya misal gumpalan tanah padat dimasukan ke dalam gelas berisi air jernih. Air jernih tersebut menjadi berwarna keruh. Bagian dasar gelas menjadi padat oleh partikel tanah sedangkan bagian atasnya air berwarna keruh. Hal ini disebabkan butiran partikel dasar gelas lebih besar daripada butiran partikel dekat permukaan gelas. Berdasarkan praktek mata kuliah ilmu tanah.
3. Sistem Dinamis